Melihat dari peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di tanah Al Quds yang diberkahi. telah menjadi agenda mereka (Zionis Yahudi & sekutunya) berusaha mewujudkan "Obsesi" dengan sebatas "Mitos" & "Angan-angan" mengembalikan kembali tanah yang dijanjikan serta membangun simbol kekuasaan dunia yang dijadikan "Ritual" penyambutan akan 'juru selamat' pada 'akhir Zaman' dengan berusaha merobohkan masjid Al Aqsha Al Mubarak dengan membangun Kuil Solomon III.Hal itu dibuktikan dengan berbagai dukungan dari zionis & sekutunya secara rahasia dan terang-terangan slogan Ben-Gurion: "Tidak ada artinya bagi Israel tanpa al Quds (Jerusalem) dan tidak ada artinya bagi Jerusalem tanpa kuil."
Rencana Zionis untuk meyahudikan Al-Quds tak pernah berhenti. Mereka didukung kelompok Zionis radikal dengan pengawalan resmi dari organisasi Zionis internasional. Tak ada satu jengkalpun tanah di Al-Quds yang terlewat dari yahudisasi mereka. Penggalian mereka di bawah Al-Aqsha hari demi hari semakin terkuak.
Upaya untuk menguasai musholla Robiah Al-Adawiyah
Dari sisi lain, lembaga Al-Aqsha untuk wakaf dan peninggalan mengingatkan upaya Zionis untuk menguasai musholla Rabi’ah Al-Aqawiyah yang terletak di serambi Masjid Al-Aqsha. Pihak-pihak yahudi berupaya mengubah musholla Rabi’ah Al-Adawiyah menjadi sinagog dan tempat kunjungan Yahudi, dalam upayany yahudisasi kota Al-Quds.
Disebutkan, rencana Zionis ini terungkap tat kala delegasi Al-Aqsha melakukan sidak ke lokasi untuk mencari jalan guna melindungi musholla tersebut. Pada saat yang sama ia mengungkapkan akan berupaya menggagalkan rencana Zionis tersebut.
Pihak lembaga sangat terkejut dengan tindakan kelompok Zionis yang membuat tulisan dan kata-kata Talmud di dinding musholla. Mereka bahkan menyalakan lilin di dalam musholla, sebagai salah satu ritual mereka di dalam sinagog. Selain itu membuat kotak amal yang ditulisi dengan bahasa ibrani.
Lembaga Al-Aqsha kemudian menyingkirkan semua barang-barang yang terkait dengan agama Yahudi dari dalam musholla. Ternyata menurut beberapa orang yang dekat dengan musholla ini mengatakan, kelompok Zionis sudah berulang kali berusaha menguasai musholla ini dan mengubahnya menjadi sinagog Yahudi. Sejumlah kelompok radikal bahkan dengan sengaja mengundang kelompok lainya di wilayah permukiman untuk masuk ke dalam musholla tersebut dalam rangka menjalankan ritual keagamaan mereka.
Peringatan Robohnya Al-Aqsha
Hakim agung Palestina, Taisir Rajab Taimi sebelumnya telah mengingatkan tentang adanya sejumlah retakan dan celah di dinding Al-Aqsha, selain ratusan rumah dan bangunan yang berdampingan dengan AL-Aqsha juga mengalami retak-retak, akibat galian Israel.
Dalam surat keteranganya, Selasa (19/1) yang berhasil dilansir infopalestina Syaikh Taimi mengatakan, lembaga Otoritas purbakala Israel telah mengangkut puluhan truk yang dipenuhi tanah dan batu dari wilayah selatan Al-Aqsha, pada sepertiga malam terakhir. Mereka mengangkutnya dengan menggunakan mobil tronton dibawa tempat pembuangan di wilayah Aiziriyah.
Taimi menjelaskan, sejak awal tahun ini, AL-Aqsha mengalami eskalasi penodaan dan pelanggaran dari kelompok Zionis radikal. seperti masuknya 50 mahasiswa Zionis dari universitas Zionis jurusan purbakala yang memasuki areal al-Aqsha dan mengangkut tanah dan pasir di tas mereka. Juga serbuan kelompok Zionis ke Kubbah Sakhra, saat para wanita Palestina sedang melakukan shalat Dzuhur serta tindakan polisi wanita Zionis yang memasuki pelataran Al-Aqsha dan menempelkan sebagian gambar.
Selain itu, ada sejumlah kelompok Zionis radikal yang yang memasuki pasar Katun dan melakukan ritual peribadahan serta membuat simbol-simbol agama Talmud, beberapa meter dari gerbang Masjid Al-Mubarak. Tindakan mereka ini bersamaan dengan pembenaran dari komisi lokal untuk pengaturan pembangunan yang ada dibawah pemerintah distrik tentang rencana pembangunan setasiun terminal mobil yang terdiri dari lima tingkat, berhadapan dengan gerbang Al-Mugaribah. Hal ini setelah adanya rekomendasi dari Komisi perlindungan benda peninggalan Al-Quds serta lembaga lokal Israel lainya.
Proyek ini akan menghabiskan tanah seluas 5,6 hektar dengan pengawalan ketat intelijen Israel serta pasukan khususnya yang mengusir empat jama’ah kaum muslimin yang sedang melakukan shalat berjama’ah di Masjid Al-Aqsha.
Bahaya yang mengancam Al-Quds dan bangunan suci islam dan Kristen, benar adanya. Israel bertanggung jawab penuh atas semua akibat yang ditimbulkan akibat penodaan mereka terhadap AL-Aqsha dan kota Al-Quds. Lembaga Islam menyerukanKaum Muslimin dimanapun berada untuk melakukan tanggung jawabnya, bergerak secepatnya menolong Al-Aqsha, sebagai bagian dari kewajiban agamanya.
Tamimi meminta masyarakat internasional untuk lebih berani dan tegas terhadap Zionis agar ia mematuhi ketentuan dan resolusinya. Secara khusus ia menyerukan Kaum Muslimin mengintervensi masalah ini.
Longsoran di Silwan dan dan peringatan akan bahayanya
Berbagai penggalian Israel di Al-Quds telah menyebabkan adanya longsoran di tengah Jalan Silwan yang terletak pada jarak sekitar 300 meter dari Masjid Al Aqsa.
Sumber-sumber Palestina menjelaskan bahwa longsor yang terjadi di wilayah lembah Helwah di Silwan itu merupakan akibat dari penggalian terus-menerus untuk membelah jaringan terowongan di bawah perkampungan Baldah Qadimah yang mengarah ke Al-Aqsa.
Saksi mata mengatakan, longsoran itu menyebabkan terbentuknya lubang yang panjangnya empat meter dan kedalaman tiga meter serta lebar satu meter. Jawad Siyam dari komite untuk pembelaan distrik dan lembah Helwah menyebutkan bahwa longsoran itu terjadi tepat di atas terowongan yang tengah digali oleh pemerintah Israel.
Sumber koran di Al-Quds menyebutkan, kepolisian Israel terpaksa menutup jalan tersebut yang menutup akses bagi warga Silwan, Distrik Sawahirah, Tsaur, Jabal Mukabber dan Wadi Qadum. Sejumlah warga tampak marah atas peristiwa tersebut. Mereka menyebutkan, longsor ini akan terus terjadi selama masih ada penggalian Israel.
Longsor terbaru terjadi di jalan utara antara Al-Bustan dan wilayah gerbang AL-Mugaribah serta dinding Al-Aqsha bagian selatan, berdekatan dengan longsoran terakhir.
Permasalahan Al Aqsha & Palestina bukanlah permasalahan bangsa Palestina semata, akan tetapi ia merupakan permasalahan seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia.
(dari berbagai sumber)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan