Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh masyarakat agar melihat perkembangan hubungan antara Indonesia dan Malaysia dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang harus dilihat adalah keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
"Ini jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu tenaga kerja membawa keuntungan bersama, baik Indonesia dan Malaysia," kata Presiden saat menyampaikan sikap terkait hubungan Indonesia-Malaysia di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, Rabu (1/9/2010).
Selain itu, Presiden mengatakan, ada 13.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia dan 6.000 pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia. Selain itu, jumlah pelancung asal Malaysia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang dari total 6,3 juta pelancung.
"Pelaburan Malaysia di Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai 285 projek dengan nilai 1,2 billion dollar AS. Pelaburan Indonesia di Malaysia mencapai 534 juta dollar AS. Perdagangan kedua negara
mencapai 11,4 billion dollar AS tahun 2009. Ini tunjukkan hubungan ekonomi kedua negara sangat kuat," kata Presiden.
"Indonesia dan Malaysia punya hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang sangat erat dan sudah terjalin ratusan tahun. Kita miliki tanggung jawab sejarah untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini," tambahnya.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN akan tumbuh pesat dalam empat dekade ini antara lain karena kokohnya fondasi hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia. Namun, hubungan ini sangat kompleks dan tidak bebas dari masalah. Ada dalil diplomasi bahwa semakin dekat dan erat maka semakin banyak masalah yang dihadapi," ucap Presiden.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan